Minggu, 24 Juli 2011

SEJARAH GMNI

SEJARAH SINGKAT GERAKAN MAHASISWA NASIONAL INDONESIA (GMNI)

Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, atau disingkat GMNI, lahir sebagai hasil proses peleburan 3 (tiga) organisasi mahasiswa yang berazaskan Marhaenisme Ajaran Bung Karno. Ketiga organisasi itu ialah:
  1. GERAKAN MAHASISWA MARHAENIS, berpusat di Jogjakarta
  2. GERAKAN MAHASISWA MERDEKA, berpusat di Surabaya
  3. GERAKAN MAHASISWA DEMOKRAT INDONESIA, berpusat di Jakarta.
Proses peleburan ketiga organisasi mahasiswa mulai tampak, ketika pada awal bulan September 1953, Gerakan Mahasiswa Demokrat Indonesia (GMDI) melakukan pergantian pengurus, yakni dari Dewan Pengurus lama yang dipimpin Drs. Sjarief kepada Dewan Pengurus baru yang diketuai oleh S.M. Hadiprabowo.
Dalam satu rapat pengurus GMDI yang diselenggarakan di Gedung Proklamasi, Jalan Pegangsaan Timur 56 Jakarta, tercetus keinginan untuk mempersatukan ketiga organisasi yang seazas itu dalam satu wadah. Keinginan ini kemudian disampaikan kepada pimpinan kedua organisasi yang lain, dan ternyata mendapat sambutan positip.

Setelah melalui serangkaian pertemuan penjajagan, maka pada Rapat Bersama antar ketiga Pimpinan Organisasi Mahasiswa tadi, yang diselenggarakan di rumah dinas Walikota Jakarta Raya (Soediro), di Jalan Taman Suropati, akhirnya dicapai sejumlah kesepakatan antara lain:
  1. Setuju untuk melakukan fusi
  2. Wadah bersama hasil peleburan tiga organisasi bernama "Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia " (GMNI).
  3. Azas organisasi adalah: MARHAENISME ajaran Bung Karno.
  4. Sepakat mengadakan Kongres I GMNI di Surabaya, dalam jangka waktu enam bulan setelah pertemuan ini.

Para pimpinan tiga organisasi yang hadir dalam pertemuan ini antara lain:
  1. Dari Gerakan Mahasiswa Merdeka:
Slamet Djajawidjaja
Slamet Rahardjo
Heruman
  1. Dari Gerakan Mahasiswa Marhaenis:
Wahyu Widodo
Subagio Masrukin
Sri Sumantri Martosuwignyo
  1. Dari Gerakan Mahasiswa Demokrat Indonesia:
S.M. Hadiprabowo
Djawadi Hadipradoko
Sulomo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar